Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

Metode Cut Off dengan Secant Piles

Dewatering dengan Metode Cut Off dapat dilakukan dengan menggunakan Secant Piles , yaitu tiang yang saling bepotongan sehingga membentuk dinding yang rapat. Prosesnya sama dengan diaphragm wall , tetapi materialnya menggunakan tiang beton bertulang dan tiang dari semen bentonite , yang dapat diuraikan sebagai berikut : Di titik yang telah ditetapkan, tanah di bor sedalam desain, kemudian di cor semen bentonite . Di sebelahnya, sesuai dengan arah (line) diaphragm wall yang direncanakan, di bor lagi sedalam desain, dengan jarak as lebih kecil dari 2x diameter lubang, kemudian di cor semen bentonite . Begitu seterusnya hingga seluruh line diaphragm wall dicapai. Tiang Bentonite Tepat di tengah-tengah antara tiang- tiang semen bentonite yang telah selesai di cor (setelah 3 hari), dilakukan pengeboran tanah dengan diameter dan kedalaman yang sama. Karena jarak tepi tiang lebih kecil dari diameter, maka selama proses pengeboran tiang-tiang lama akan tergerus. Kemudian dilakukan pe

Concrete Diaphragm Wall pada Metode Cut Off

Diaphragm Wall ini dibuat dari beton yang dicor di dalam tanah membentuk dinding yang dapat berfungsi sebagai cut off dewatering dan sebagai struktur penahan tanah . Pada proses penggalian tanah ( basement ). Metode pelaksanaan diaphragm wall secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut : Dibuat guide wall dari beton sepanjang diaphragm wall sebagai pedoman penggalian dan sekaligus difungsikan sebagai lantai kerja (beton bertulang) . GUIDE WALL Dilakukan galian tanah untuk diaphragm wall , panel demi panel ( panel female ) berselang seling dengan menggunakan clampshell , selebar dan sedalam desain. Bila perlu dengan bantuan lumpur bentonite untuk mencegah keruntuhan dinding galian. Lubang tanah yang telah selesai digali secara selang-seling kemudian dipasang pembesian dan pipa , untuk pengecoran panel female . Galian Female + Pemasangan Pipa Pengecoran Female Panel-panel antara galian yang sudah dicor beton , digali seperti panel yang terdahulu (panel male). Kemudian p

Metode Dewatering Cut Off

Pada metode dewatering cut off ini aliran air tanah dipotong dengan beberapa cara, yaitu dengan menggunakan: Steel Sheet Pile Concrete diaphragm wall Secant piles Slurry Trenches (tidak dapat berfungsi sebagai penahan tanah ) Potongan Metode Cut Off Tampak Atas Metode Cut Off Metode Cut Off , digunakan bila: Sama dengan persyaratan pada Metode dewatering predrainage , kecuali item terakhir (karena pada metode dewatering Cut Off ini tidak ada penurunan muka air tanah di sekitarnya). Dinding Cut Off diperlukan juga untuk struktur penahan tanah . Gedung sebelah yang ada, sensitif terhadap penurunan muka air tanah. Tidak tersedia saluran pembuang ( saluran drain ). Diperlukan untuk menunjang metode Top Down pada pekerjaan basement . Pelaksanaan Metode Cut Off: Prinsip metode dewatering Cut Off ini adalah memotong aliran air dengan suatu dinding pembatas, sehingga daerah yang dikehendaki dapat terbebas dari air tanah. Ditinjau dari pergerakan air tanah, Metode dewatering cut off i

Metode Dewatering PREDRAINAGE

Pada Metode Dewatering ini muka air tanah ( water table ) diturunkan terlebih dulu sebelum penggalian dimulai, dengan menggunakan wells , wellpoints . Potongan Metode dewatering PREDRAINAGE Tampak Atas Metode dewatering PREDRAINAGE  Metode Predrainage digunakan bila : Karakteristik tanah merupakan tanah lepas, berbutir seragam, cadas lunak dengan banyak celah. Jumlah air yang akan dipompa cukup besar (debitnya). Slope tanah sensitif terhadap erosi atau mudah terjadi rotary slide . Penurunan muka air tanah tidak mengganggu atau merugikan bangunan di sekitarnya. Tersedia saluran pembuangan air dewatering . Pelaksanaan Metode Predrainage : Prinsip predrainage di sini adalah muka air tanah di daerah galian diturunkan sampai di bawah elevasi rencana dasar galian, dengan menggunakan wellpoint system atau deep well , sebelum pekerjaan galian dimulai. Dengan demikian selama proses penggalian tidak akan tergganggu oleh air tanah . Urutan pekerjaan dewatering metode predrainage adalah: D

Metode Dewatering OPEN PUMPING

Pada metode dewatering ini air tanah dibiarkan mengalir ke dalam lubang galian, kemudian di pompa keluar melalui sumur/ selokan penampung di dasar galian. Gambar Potongan Tampak Atas Metode Open Pumping ini digunakan bila: Karakteristik tanah merupakan tanah padat, bergradasi baik dan berkohesi Jumlah air yang akan dipompa tidak besar (debitnya) Dapat dibuat sumur/ selokan penampung untuk pompa . Galian tidak dalam. Pelaksanaan Metode Open Pumping : Siapkan saluran untuk mengalirkan air tanah yang di pompa , sejak sebelum penggalian dimulai. Penggalian diakukan sampai kedalaman rencana, bila belum sampai pada kedalaman rencana sudah tergenang air yang cukup mengganggu pekerjaan galian, maka penggaliannya dilakukan secara bertahap. Pada setiap tahapan galian dibuat sumur kecil/ selokan tandon air untuk tempat pompa isap . Pada sumur/ selokan tandon air tersebut, dipasang pompa untuk pengeringan ( pompa submersible lebih baik dibanding pompa biasa). Bila kedalaman galian mele

Metode Dewatering pada Pekerjaan SIPIL

Metode Dewatering pada pekerjaan SIPIL Dalam melaksanakan Dewatering pada pekerjaan sipil dapat menggunakan beberapa metode yang telah banyak digunakan pada proyek-proyek bangunan sipil . Metode dewatering selalu berubah-ubah menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Seiring perkembangan teknologi, maka cara-cara dewatering pun ikut berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi. Secara mendasar ada empat metode dewatering , supaya dapat mengontrol air tanah pada proses pelaksanaan proyek konstruksi . Metode dewatering tersebut adalah: Dewatering dengan metode Open Pumping Dewatering dengan metode Predrainage Dewatering dengan metode Cut Off Dewatering dengan metode Compressed Air Pada waktu merencanakan bangunan sudah harus memilih salah satu dari empat jenis metode dewatering tersebut, atau dengan cara melakukan kombinasi diantara empat metode dewatering tersebut. Supaya dapat memutuskan metode dewatering (pengeringan) yang layak, baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan,

Dewatering pada Pekerjaan Sipil

Horzontal Dewatering Dewatering (pekerjaan pengeringan) adalah pekerjaan sipil yang bertujuan untuk dapat mengendalikan air (air tanah/permukaan) agar tidak mengganggu/menghambat proses pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi , terutama untuk pelaksanaan bagian struktur yang berada dalam tanah dan di bawah muka air tanah. Pengaruh air tanah yang tidak dipertimbangkan pada proyek konstruksi dapat mengakibatkan suatu problem yang besar. Kondisi air tanah yang semula kurang diketahui atau tidak diperhitungkan, dapat mengubah proses pelaksanaan dan bahkan dapat mengubah desain struktur , dan terakhir akan mempengaruhi biaya keseluruhan bangunan . Sering dijumpai, bahwa problem air tanah yang tidak diharapkan dapat menyebabkan terlambatnya penyelesaian proyek konstruksi , dan bahkan dapat mengakibatkan perubahan desain konstruksi secara drastis. Agar dapat menghindari masalah-masalah di atas, kita harus dapat memahami dan mengerti hal-hal tentang air tanah. Pada dasarnya ada 2 hal yang pe

Prosedur Mengurus IMB Bukan Bangunan Rumah Tinggal

Berikut Prosedur yang harus dilewati untuk mengurus IMB untuk Bukan Bangunan Rumah Tinggal Fotokopi KTP (1 lbr) Fotokopi Surat-surat tanah (1 set). Pilih salah satu : Sertifikat tanah Surat keputusan pemberian hak penggunaan atas tanah Fatwa tanah Surat keputusan walikota untuk penampungan sementara Surat persetujuan/penunjukan gubernur untuk bangunan bersertifikat sementara, bangunan di atas prasarana, bangunan di atas air atau bangunan khusus. Rekomendasi dari kantor pertanahan. Untuk surat tanah tersebut harus dilampirkan surat pernyataan bahwa tanah yang dikuasai dan atau dimiliki tidak dalam sengketa dari pemohon. Surat izin penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) dari gubernur (bagi yang disyaratkan) Keterangan dan peta rencana kota dari dinas tata kota sebanyak 7 lembar. Peta kutipan Rencana kota dari dinas untuk bangunan yang telah memiliki IMB dan digunakan untuk kegiatan perbaikan/perubahan dan atau penambahan sebagai pengganti keterangan dan peta rencana kota tersebut min

Tip Memilih Lokasi Rumah yang Tepat

Berikut ini adalah beberapa tip yang bisa anda gunakan sebagai pedoman memilih lokasi Rumah tinggal atau Properti yang tepat, antara lain: Sebaiknya anda mendatangi Dinas Tata Kota untuk mengetahui daerah mana saja yang akan berkembang dalam jangka 10 tahun mendatang, dan juga untuk mengetahui peruntukan wilayah perumahan . Pertimbangkan Akses dari jalan raya . Pertimbangkan suasana lingkungan sekitar, apakah baik untuk kehidupan dan pertumbuhan anak-anak Usahakan membangun rumah yang menghadap timur atau barat, sesuai dengan matahari terbit atau matahari tenggelam, agar rumah cukup mendapatkan sinar matahari. Lokasi rumah memiliki saluran pembuangan air yang baik. Pemilihan tanah yang tidak terlalu labil agar terhindar dari bahaya banjir dan tanah longsor. Lokasi rumah tidak berada pada daerah yang lebih landai dibanding rumah yang lainnya agar tidak tertimpa rumah yang berada di atasnya apabila terjadi bencana tanah longsor. Tidak berada di bawah aliran tegangan tinggi/SUTET

Prosedur Mengurus IMB

Dimana Tempat Mengurus IMB Pengurusan IMB dapat dilakukan di Dinas Perizinan Propinsi setempat atau di Sub Dinas Pengawasan Pembangunan wilayah Kota. Anda dapat menanyakan pada bagian informasi atau melihat bagan mekanisme pengurusan IMB untuk mengetahui loket khusus pelayanan IMB . Dinas perizinan sendiri merupakan tempat melaksanakan pelayanan perizinan, pengelolaan data, pengembangan kinerja dan pengaduan dalam pemerintah kota setempat. Hal-hal Yang Harus dipersiapkan untuk Mengurus IMB Bangunan Baru * IMB Untuk bangunan rumah tinggal: Fotokopi KTP (1 lembar) Fotokopi surat-surat tanah (1 set ), dapat berupa salah satu dari surat berikut: Sertifikat tanah Surat Keputusan Pemberian hak penggunaan atas tanah oleh pejabat berwenang dari instansi pemerintah yang menguasai tanah tersebut Surat Kavling dari pemerintah daerah (walikotamadya atau instansi lain yang ditunjuk gubernur) Fatwa tanah atau rekomendasi dari kanwil BPK Propinsi DKI Jakarta atau Kantor pertanahan setempa

Hal Penting Sebelum Mengajukan IMB

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam proses permohonan IMB . 1. Sebelum anda mengurus IMB sebaiknya melaksanakan konsultasi atau advice planning mengenai kekuatan struktur bangunan, daya dukung tanah, konstruksi bangunan, GSB (Garis Sempadan Bangunan) , GSJ (Garis Sempadan Jalan) , KDB dan KLB sesuai dengan rencana kota, rancangan arsitektur bangunan , lokasi bangunan (jika di lingkungan khusus seperti dekat dengan bandara, di daerah aliran sungai, daerah banjir, dekat jaringan umum kota), dan peruntukan lahan, konsultasi dapat dilakukan dengan orang yang kompeten di bidang konstruksi atau di bagian perizinan IMB . 2. Bagi bangunan yang dipersyaratkan IPL (Izin Peruntukan Lahan), anda wajib mengurus IPL sebelum mengurus IMB . IPL ini biasanya terkait dengan fungsi lahan yang bukan dimaksudkan sebagai bangunan tempat tinggal atau yang pemanfaatannya diperkirakan akan berdampak besar terhadap lingkungan baik dari segi kualitas lingkungan, atau dari sisi

Daftar Istilah Teknik Sipil

1. IMB ( Izin Mendirikan Bangunan ) = Izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan membangun yang dapat diterbitkan apabila rencana bangunan dinilai telah sesuai dengan ketentuan yang meliputi aspek pertanahan, aspek planologis (perencanaan), aspek teknis , aspek kesehatan, aspek kenyamanan dan aspek lingkungan. IMB berlaku pula untuk bangunan rumah tinggal lama, yaitu bangunan rumah yang keberadaannya secara fisik telah lama berdiri tanpa, atau belum ber- IMB . Selain untuk rumah tinggal , IMB berlaku pula untuk bangunan-bangunan dengan fungsi lain, seperti gedung perkantoran, gedung industri, dan bangunan fasilitas umum. 2. Garis Sempadan Jalan (GSJ) = Garis rencana jalan yang ditetapkan dalam rencana kota. 3. Garis Sempadan Bangunan (GSB) = Garis yang tidak boleh dilampaui oleh denah bangunan ke arah Garis Sempadan Jalan (GSJ) yang ditetapkan dalam rencana kota. 4. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) = Perbandingan jumlah luas lantai dasar terhadap luas tanah perpetakan ya

Tips Ringan Masalah Rumah

Mengatasi Bekas Bobokan di Dinding Dinding yang sudah diplester dan dicat terkadang harus dibobok untuk keperluan mendadak, misalnya instalasi listrik dan pemasangan AC. Akibatnya dinding pun terlihat bergelombang. Jangan khawatir, ada cara praktis untuk mengatasinya. Pertama-tama tutuplah dinding yang dibobok dengan acian. Setelah mengering, acian diamplas hingga halus dan rata, kemudian dicat menggunakan cat besi atau cat kayu warna putih. Setelah kering, cat dengan cat tembok dengan warna cat yang sama sebanyak 2-3 kali. Mengatasi Dinding Kamar Mandi Lembab Sering sekali dinding kamar mandi lembap sehingga tembus ke bagian luar kamar mandi. Kualitas adukan atau spesi penyusun dinding yang jelek bisa jadi penyebabnya. Lapisan spesi yang kedap air merupakan campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 2. Lapisi dinding kamar mandi Anda dengan bahan kedap air, misalnya keramik sampai ketinggian minimal 1,6 m. Membersihkan Dinding Dapur Dinding dapur yang memakai dinding keramik dan