Langsung ke konten utama

Kegiatan Awal Proyek Sipil

Kegiatan Awal Proyek Sipil
Setiap menghadapi suatu kegiatan proyek, pertama-tama perlu memahami dokumen kontrak. Isi dokumen kontrak berupa surat perjanjian antara pemilik bangunan dan kontraktor, persyaratan umum dan administrasi atau general specification, dan persyaratan teknis.
Dari dokumen kontrak ini dapat kita jabarkan metode pelaksanaan suatu proyek.

Untuk metode pelaksanaan dari item-item kegiatan pekerjaan, perlu diketahui biaya, lama waktu pelaksanaan, mutu dan jumlah bahan yang dipakai, serta memperhitungkan kemampuannya dalam hal jumlah dan mutu sumber daya yang dimiliki (Sumber daya manusia, sumber daya keuangan, dan sumber daya alat). Sehingga dalam manajemen pelaksanaan kegiatan suatu proyek yang sering disebut dengan "man, money, machine, material, method and management".

Biasanya pada awal proyek perlu segera membuat rencana berikut:

  1. Main Schedule
  2. Detailed Schedule
  3. Material Schedule
  4. Equipment Schedule
  5. Man Power Schedule
  6. Metode Kerja Pelaksanaan
  7. Job Lay Out
  8. Membuat Pagar keliling
  9. Membangun bangunan sementara (site office, bedeng-bedeng kerja, gudang sementara, stock pile material, rumah genset, akses keluar masuk sementara)
  10. Shop drawing
  11. Membuat gambar contour (Original ground level)
  12. Lokasi Quarry terdekat
  13. Membuat Struktur Organisasi
  14. Menentukan Sumber daya manusia.
sumber: Metode kerja bangunan sipil (Amien Sajekti)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Efek Samping Pekerjaan Dewatering

Pekerjaan dewatering tidak sepenuhnya berjalan mulus tanpa akibat-akibat samping terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Dewatering kadang-kadang mengakibatkan settlement pada tanah sekitar, bahkan terkadang disertai dengan kerusakan struktur bangunan yang ada. Dalam praktek, hal ini jarang terjadi, tetapi hal ini berpotensi menimbulkan klaim dari pihak lain yang merasa dirugikan. Dewatering dapat menyebabkan settlement karena: Tersedotnya partikel halus dari tanah oleh pompa yang digunakan (wellpoint atau well). Metode Open pumping yang kurang sesuai, sehingga terjadi proses boiling dan piping. Terjadi konsolidasi silt, clay atau loose sand akibat naiknya effective stress. Untuk kasus nomor.1 dan nomor 2 masih bisa untuk di kontrol dengan suatu metode yang layak, tetapi yang terakhir dapat saja terjadi pada metode yang layak sekalipun. Dampak lain dari pekerjaan dewatering , selain dari yang disebutkan di atas (diluar proyek konstruksi). Adalah sebagai berikut: Dapat menyebabka

Metode Dewatering OPEN PUMPING

Pada metode dewatering ini air tanah dibiarkan mengalir ke dalam lubang galian, kemudian di pompa keluar melalui sumur/ selokan penampung di dasar galian. Gambar Potongan Tampak Atas Metode Open Pumping ini digunakan bila: Karakteristik tanah merupakan tanah padat, bergradasi baik dan berkohesi Jumlah air yang akan dipompa tidak besar (debitnya) Dapat dibuat sumur/ selokan penampung untuk pompa . Galian tidak dalam. Pelaksanaan Metode Open Pumping : Siapkan saluran untuk mengalirkan air tanah yang di pompa , sejak sebelum penggalian dimulai. Penggalian diakukan sampai kedalaman rencana, bila belum sampai pada kedalaman rencana sudah tergenang air yang cukup mengganggu pekerjaan galian, maka penggaliannya dilakukan secara bertahap. Pada setiap tahapan galian dibuat sumur kecil/ selokan tandon air untuk tempat pompa isap . Pada sumur/ selokan tandon air tersebut, dipasang pompa untuk pengeringan ( pompa submersible lebih baik dibanding pompa biasa). Bila kedalaman galian mele