Langsung ke konten utama

Metode Dewatering OPEN PUMPING

Pada metode dewatering ini air tanah dibiarkan mengalir ke dalam lubang galian, kemudian dipompa keluar melalui sumur/ selokan penampung di dasar galian.
Metode Dewatering OPEN PUMPING
Gambar Potongan
Metode Dewatering OPEN PUMPING
Tampak Atas
Metode Open Pumping ini digunakan bila:
  • Karakteristik tanah merupakan tanah padat, bergradasi baik dan berkohesi
  • Jumlah air yang akan dipompa tidak besar (debitnya)
  • Dapat dibuat sumur/ selokan penampung untuk pompa.
  • Galian tidak dalam.
Pelaksanaan Metode Open Pumping:
  • Siapkan saluran untuk mengalirkan air tanah yang dipompa, sejak sebelum penggalian dimulai.
  • Penggalian diakukan sampai kedalaman rencana, bila belum sampai pada kedalaman rencana sudah tergenang air yang cukup mengganggu pekerjaan galian, maka penggaliannya dilakukan secara bertahap.
  • Pada setiap tahapan galian dibuat sumur kecil/ selokan tandon air untuk tempat pompa isap.
  • Pada sumur/ selokan tandon air tersebut, dipasang pompa untuk pengeringan (pompa submersible lebih baik dibanding pompa biasa).
  • Bila kedalaman galian melebihi kemampuan isap pompa (suction lift), maka pemompaan dapat diturunkan
  • Bila galian sangat luas, dapat dilakukan secara bertahap. Dan membuat sumur/ selokan di beberapa tempat.
Galian dengan areal yang sangat luas, maka dilakukan penahapan sebagai berikut:
  • Tanah digali sebatas muka air tanah pada seluruh luasan galian dengan Bulldozer/ Excavator.
  • Disekeliling tepi galian dibuat galian selokan dengan kedalaman lebih dari  elevasi dasar galian, dengan menggunakan excavator atau clampshell.
  • Prosedur ini sekaligus dapat mengontrol lateral seepage (rembesan) ke dalam selokan tandon di sekeliling tepi galian.

Metode Dewatering yang lain:


Metode Dewatering OPEN PUMPING

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat-Sifat Mekanis Bahan

Baja Profil WF Berikut ini beberapa sifat mekanis yang dapat menjelaskan bagaimana bahan merespon beban yang bekerja dan deformasi yang terjadi. Sifat-sifat tersebut adalah: 1. Stiffness (kekakuan)  Sifat bahan yang mampu renggang pada tegangan tinggi tanpa diikuti regangan yang besar. Ini merupakan ketahanan terhadap deformasi. Kekakuan bahan merupakan fungsi dari Modulus elastisitas E. Sebuah material yang mempunyai nilai E tinggi seperti baja, E = 207.000 Mpa, akan berdeformasi lebih kecil terhadap beban (sehingga kekuatannya lebih tinggi) daripada material dengan nilai E lebih rendah, misalnya kayu dengan E = 7000 Mpa atau kurang. 2. Strength (kekuatan) Sifat bahan yang ditentukan oleh tegangan paling besar material mampu renggang sebelum rusak (failure). Ini dapat didefinisikan oleh batas proposional, titik mulur atau tegangan maksimum. Tidak ada satu nilai yang cukup bisa untuk mendefinisikan kekuatan, karena perilaku bahan berbeda terhadap beban dan sifat pembebanan. 3....

Kegiatan Awal Proyek Sipil

Setiap menghadapi suatu kegiatan proyek, pertama-tama perlu memahami dokumen kontrak. Isi dokumen kontrak berupa surat perjanjian antara pemilik bangunan dan kontraktor , persyaratan umum dan administrasi atau general specification, dan persyaratan teknis. Dari dokumen kontrak ini dapat kita jabarkan metode pelaksanaan suatu proyek . Untuk metode pelaksanaan dari item-item kegiatan pekerjaan, perlu diketahui biaya, lama waktu pelaksanaan, mutu dan jumlah bahan yang dipakai, serta memperhitungkan kemampuannya dalam hal jumlah dan mutu sumber daya yang dimiliki (Sumber daya manusia, sumber daya keuangan, dan sumber daya alat). Sehingga dalam manajemen pelaksanaan kegiatan suatu proyek yang sering disebut dengan "man, money, machine, material, method and management" . Biasanya pada awal proyek perlu segera membuat rencana berikut: Main Schedule Detailed Schedule Material Schedule Equipment Schedule Man Power Schedule Metode Kerja Pelaksanaan Job Lay Out Membuat Pagar keliling Me...