Langsung ke konten utama

Concrete Diaphragm Wall pada Metode Cut Off

Diaphragm Wall ini dibuat dari beton yang dicor di dalam tanah membentuk dinding yang dapat berfungsi sebagai cut off dewatering dan sebagai struktur penahan tanah. Pada proses penggalian tanah (basement). Metode pelaksanaan diaphragm wall secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :

  • Dibuat guide wall dari beton sepanjang diaphragm wall sebagai pedoman penggalian dan sekaligus difungsikan sebagai lantai kerja (beton bertulang).
Concrete Diaphragm Wall pada Metode Cut Off
GUIDE WALL
  • Dilakukan galian tanah untuk diaphragm wall, panel demi panel (panel female) berselang seling dengan menggunakan clampshell, selebar dan sedalam desain. Bila perlu dengan bantuan lumpur bentonite untuk mencegah keruntuhan dinding galian.
  • Lubang tanah yang telah selesai digali secara selang-seling kemudian dipasang pembesian dan pipa, untuk pengecoran panel female.
Concrete Diaphragm Wall pada Metode Cut Off
Galian Female + Pemasangan Pipa
Concrete Diaphragm Wall pada Metode Cut Off
Pengecoran Female
  • Panel-panel antara galian yang sudah dicor beton, digali seperti panel yang terdahulu (panel male).
  • Kemudian panel-panel tersebut dicor beton, sehingga membentuk dinding beton yang menerus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Cut Off dengan Slurry Trenches

Dewatering dengan metode Cut Off bisa juga menggunakan Slurry Trenches , Slurry Trenches ini sering digunakan untuk : Untuk Construction Dewatering   Untuk Penjagaan polusi terhadap air tanah   Untuk Pengendalian seepage pada dam/tanggul Metode pelaksanaan Slurry Trenches adalah sebagai berikut: Parit digali sesuai lebar dan kedalaman desain dengan menggunakan backhoes, clamp shell atau dragline. Kedalaman galian harus dapat diyakinkan bahwa sudah memotong atau mencapai lapisan kedap air. Bila perlu pada proses penggalian menggunakan bentonite untuk menjaga keruntuhan tanah galian dan sambil membentuk lapisan dinding yang dapat membantu menahan air. Tanah bekas galian yang sudah dibersihkan dari akar-akar dan lain-lain, dicampur dengan slurry  pada permukaan sepanjang parit menggunakan bulldozer atau loader. Material yang ideal dalam hal ini adalah silty sand. Penimbunan kembali lubang parit dengan material yang sudah dicampur slurry tersebut, dilakukan dalam dua tah...

Sifat-Sifat Mekanis Bahan

Baja Profil WF Berikut ini beberapa sifat mekanis yang dapat menjelaskan bagaimana bahan merespon beban yang bekerja dan deformasi yang terjadi. Sifat-sifat tersebut adalah: 1. Stiffness (kekakuan)  Sifat bahan yang mampu renggang pada tegangan tinggi tanpa diikuti regangan yang besar. Ini merupakan ketahanan terhadap deformasi. Kekakuan bahan merupakan fungsi dari Modulus elastisitas E. Sebuah material yang mempunyai nilai E tinggi seperti baja, E = 207.000 Mpa, akan berdeformasi lebih kecil terhadap beban (sehingga kekuatannya lebih tinggi) daripada material dengan nilai E lebih rendah, misalnya kayu dengan E = 7000 Mpa atau kurang. 2. Strength (kekuatan) Sifat bahan yang ditentukan oleh tegangan paling besar material mampu renggang sebelum rusak (failure). Ini dapat didefinisikan oleh batas proposional, titik mulur atau tegangan maksimum. Tidak ada satu nilai yang cukup bisa untuk mendefinisikan kekuatan, karena perilaku bahan berbeda terhadap beban dan sifat pembebanan. 3....